Selasa, 30 September 2014

#5 Journey - The Enemy Inside

...di awal perjalanannya, Fulan sudah mendapati kesedihan mengenai pandangan orang terhadap dirinya, hanya karena perbuatan seseorang dengan penampilan hampir senada dengan apa yang dia kenakan, dia juga dituduh berasal dari kelompok yang sama yang telah berbuat jahat dan menyakiti orang-orang tak bersalah...? 

Si Fulan paham benar mengenai dampak pemberitaan sepihak media massa akan sangat berpengaruh terhadap penilaian orang terhadap dirinya, dan bahkan akan menjadi senjata ampuh buat pihak tertentu untuk memanfaatkan pencitraan buruk media serta memojokkan diri dan keyakinannya. Padahal dia hanya ingin menyebarkan dan memberitahukan ajaran suci yang telah diamanahkan oleh Nabi Besar-nya dengan damai, lemah lembut dan samaa sekali tanpa paksaan...? 

Si Fulan hanya bisa menghela nafas panjang... dia tersinggung, kecewa, marah, sedih tumpah ruah jadi satu, tapi dia tahu dia harus mampu menahan diri, karena melampiaskan kemarahan tidak akan merebut simpati siapapun. malah hanya akan memicu masalah lain atau malah memperparah anggapan orang bahwa dia memang suka kekerasan.. Tidak,tidak, tidak... dia harus tetap tenang... dia harus tetap dijalurnya... 

Dia tahu, mereka beranggapan dan bersikap seperti itu hanya karena mereka tidak tahu. Oleh karenanya dia harus tetap menyampaikan dengan santun pada siapapun yang dia temui dalam perjalanannya bahwa ajaran yang dibawanya tidak seperti yang sering orang dengar di media masa... Dan dia yakin bahwa dia tidak sendiri ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar